Goyang Erotis saat Acara Pemkab Sragen, Bupati: Astaghfirullah

Senin, 12 November 2018 | 9:52 pm | 393 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     
 
 
Hiburang musik dangdut yang diwarnai goyang erotis di Alun-alun Sragen, Minggu (11/11 – 2018). [Facebook]

Astagfirullah! Aku malu sekali. Tak bermoral.”

 

www.suarakaltim.com – Warga Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, digegerkan oleh aksi goyang erotis dalam pentas dangdut sebagai hiburan kegiatan Sepeda Nusantara 2018 di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen, Minggu (11/11/2018) siang.

Aksi goyang erotis itu kekinian menuai banyak kritikan. Video goyangan erotis pedangdut tersebut sempat diunggah di media sosial Facebook oleh warganet dan menimbulkan reaksi beragam.

Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati lantas meminta Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispora) Sragen meminta maaf secara terbuka atas nama pemerintah.

“Astagfirullah! Aku malu sekali. Tak bermoral. Dispora akan minta maaf terbuka atas nama Pemerintah [Kabupaten Sragen],” tulis Bupati kepada Solopos–jaringan Suara.com, lewat aplikasi pesan WhatsApp setelah melihat video di media sosial tersebut, Senin (12/11/2018).

Bupati langsung menghubungi Kabag Humas dan Protokol Sekretariat Daerah (Setda) Sragen Yuniarti untuk menindaklanjuti persoalan tersebut. Bupati juga menghubungi Kepala Dispora Sragen Suwandi supaya bertindak atas aksi tersebut.

Sepeda Nusantara 2018 merupakan kegiatan yang diadakan Dispora bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kempora) dengan dana Rp70 juta.

Seorang pegiat Kabupaten Layak Anak (KLA) dari Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Sragen, Dyah Nursari, juga kaget mengetahui adanya aksi tidak pantas penyanyi dangdut di panggung terbuka itu.

Dia menilai hiburan itu tidak layak buat tontonan umum apalagi yang hadir tanpa batasan umur. Dia menyatakan tontotan itu bisa merusak moral anak-anak.

“Seharusnya tontonan itu bukan di wilayah publik. Saya prihatin dengan perkembangan anak-anak. Hal itu bisa berpengaruh pada predikat KLA yang diraih Kabupaten Sragen karena informasi dan tontonan layak anak masuk kriteria penilaian KLA. Tontonan itu menjadi preseden buruk bagi Sragen. Kami harus berjuang lebih berat untuk meraih grade KLA di atasnya,” tambahnya. sk-011

Berita ini kali pertama diterbitkan Solopos.com dengan judul ”Ada Goyang Erotis di Alun-alun Sragen, Bupati: Astaghfirullah!”

Related Post